10 Fakta Mengerikan tentang Kasus Kanibal Issei Sagawa

mycoachfactoryoutlet.net – Kasus Issei Sagawa adalah salah satu kasus kriminal paling kontroversial dan mengerikan dalam sejarah modern. Pria asal Jepang ini menjadi terkenal karena tindakan kanibalismenya di Paris pada tahun 1981.

1. Latar Belakang Issei Sagawa

Issei Sagawa lahir pada 26 April 1949 di Kobe, Jepang, dalam keluarga kaya. Ia lahir prematur, yang menyebabkan tubuhnya kecil dan lemah, dengan tinggi hanya 152 cm saat dewasa. Sagawa dikenal pendiam dan tertutup sejak kecil, sering menyendiri dengan fantasi yang tidak biasa.

2. Ketertarikan Awal pada Kanibalisme

Sagawa mengaku mulai tertarik pada kanibalisme sejak usia dini. Saat duduk di kelas satu, ia melihat paha teman sekelasnya dan berpikir bahwa itu “terlihat lezat.” Dongeng seperti Hansel and Gretel dan pengaruh media tentang wanita Barat memicu fantasi kanibalistiknya, yang ia anggap sebagai perpanjangan dari hasrat seksual.

3. Percobaan Kejahatan Pertama

Pada tahun 1970-an, saat masih di Jepang, Sagawa pernah menguntit seorang wanita Jerman di Tokyo dan menyelinap ke apartemennya dengan niat menyerang. Namun, ia ditangkap karena tuduhan percobaan pemerkosaan. Ayahnya, seorang pengusaha kaya, membayar uang jaminan untuk membebaskannya, sehingga ia lolos dari hukuman.

4. Pembunuhan Renée Hartevelt

Pada 1981, saat menempuh studi doktoral di Universitas Sorbonne, Paris, Sagawa membunuh Renée Hartevelt, seorang mahasiswi Belanda. Ia mengundang Hartevelt ke apartemennya dengan dalih belajar bahasa Jerman, lalu menembak lehernya dari belakang dengan senapan.

5. Aksi Kanibalisme

Setelah membunuh Hartevelt, Sagawa memperkosa mayatnya dan memakan sebagian tubuhnya selama beberapa hari. Ia mengonsumsi dagingnya baik dalam keadaan mentah maupun dimasak, menyimpan bagian tubuh lainnya di lemari es. Sagawa mengaku tindakan ini didorong oleh keinginan untuk “mencicipi daging manusia.”

6. Penangkapan di Bois de Boulogne

Sagawa ditangkap saat mencoba membuang sisa tubuh Hartevelt di taman Bois de Boulogne, Paris, pada 13 Juni 1981. Ia membawa dua koper berisi potongan tubuh, tetapi kelakuannya yang mencurigakan menarik perhatian polisi. Sopir taksi yang mengantarkannya menjadi saksi kunci.

7. Lolos dari Hukuman Penjara

Meskipun mengaku bersalah, Sagawa tidak pernah dipenjara. Pihak berwenang Prancis menyatakan ia tidak layak diadili karena gangguan kejiwaan dan menahannya di rumah sakit jiwa. Namun, setelah dideportasi ke Jepang, dokter di Rumah Sakit Matsuzawa, Tokyo, menyatakan ia waras. Karena otoritas Jepang tidak memiliki akses ke berkas kasus Prancis, Sagawa dibebaskan.

8. Menjadi Selebritas Kontroversial

Setelah bebas, Sagawa memanfaatkan ketenarannya dengan menulis buku, termasuk memoar berjudul In the Fog, yang menceritakan pembunuhan Hartevelt secara detail. Ia juga muncul di acara TV, wawancara media, dan bahkan membintangi film porno, menjadikannya “selebritas kanibal” di Jepang.

9. Obsesi yang Berlanjut

Sagawa secara terbuka mengakui bahwa obsesinya terhadap kanibalisme tidak pernah hilang. Dalam wawancara dengan VICE pada 2009, ia menyatakan bahwa keinginannya untuk memakan wanita telah menjadi “kewajiban.” Namun, ia berkomitmen untuk tidak mengulangi tindakan tersebut.

10. Kematian Sagawa

Issei Sagawa meninggal dunia pada 24 November 2022 di usia 73 tahun karena radang paru-paru. Pemakamannya dilakukan secara sederhana, hanya dihadiri keluarga dekat. Kematiannya menutup babak kontroversial dari kehidupannya yang penuh dengan sorotan media.

Kasus Issei Sagawa tetap menjadi salah satu kasus kriminal paling kontroversial karena ia berhasil lolos dari hukuman meskipun melakukan tindakan mengerikan. Kisahnya mengundang perdebatan tentang hukum internasional, kesehatan mental, dan etika media. Meski telah tiada, nama Sagawa terus dikenang sebagai simbol dari sisi gelap manusia yang sulit dipahami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *