mycoachfactoryoutlet.net – Martin Garrix, nama panggung dari Martijn Gerard Garritsen, adalah salah satu DJ dan produser musik elektronik paling terkenal di dunia. Dikenal dengan lagu-lagu hits seperti “Animals” dan “In the Name of Love”, Garrix telah mencuri perhatian dunia sejak usia muda. Berikut adalah 10 fakta menarik tentang perjalanan hidup dan kariernya:
-
Lahir di Amstelveen, Belanda
Martin Garrix lahir pada 14 Mei 1996 di Amstelveen, sebuah kota di Belanda. Ia dibesarkan dalam keluarga kelas menengah oleh orang tua bernama Gerard dan Karin Garritsen, dengan seorang adik perempuan bernama Laura. -
Terinspirasi oleh Tiësto
Pada usia 8 tahun, Garrix terinspirasi menjadi DJ setelah menyaksikan penampilan Tiësto di upacara pembukaan Olimpiade Athena 2004. Lagu Tiësto berjudul “Traffic” mendorongnya untuk mengunduh perangkat lunak produksi musik FL Studio dan mulai belajar membuat musik. -
Belajar Gitar Sejak Kecil
Sebelum menjadi DJ, Garrix sudah menunjukkan bakat musik dengan belajar bermain gitar sejak usia 8 tahun. Latar belakang musiknya yang beragam membantu membentuk gaya produksinya yang unik. -
Terobosan dengan “Animals”
Garrix meraih ketenaran global pada usia 17 tahun melalui lagu solo pertamanya, “Animals”, yang dirilis pada 16 Juni 2013. Lagu ini menduduki peringkat pertama di beberapa negara Eropa dan menjadikannya DJ termuda yang mencapai posisi nomor satu di Beatport. -
Mendirikan Label Rekaman Sendiri
Pada tahun 2016, Garrix mendirikan label rekamannya sendiri bernama STMPD RCRDS setelah keluar dari Spinnin’ Records karena perselisihan hak cipta. Nama label ini terinspirasi dari bisnis ayahnya yang berhubungan dengan koleksi perangko, “Stamped Records”. -
Keren di Usia Muda
Pada tahun 2014, di usia 17 tahun, Garrix menjadi DJ termuda yang tampil sebagai headliner di Ultra Music Festival di Miami. Penampilannya yang energik mengukuhkan posisinya di dunia musik elektronik. -
Kolaborasi dengan Bintang Besar
Garrix telah bekerja sama dengan banyak artis ternama, termasuk Usher (“Don’t Look Down”), Ed Sheeran (“Rewind Repeat It”), Bebe Rexha (“In the Name of Love”), dan Dua Lipa (“Scared to Be Lonely”). Kolaborasi ini menunjukkan fleksibilitasnya dalam berbagai genre musik. -
Filantropi yang Menginspirasi
Garrix aktif dalam kegiatan amal. Pada 2017, ia menyumbangkan $10,000 dari bayarannya di Ultra Mexico untuk korban gempa Meksiko. Ia juga menggelar konser amal di Belanda pada 2019, mengumpulkan lebih dari €270,000 untuk War Child Holland Charity, serta tampil untuk anak-anak di SOS Children’s Village di Afrika Selatan. -
Peringkat Satu DJ Dunia
Garrix dinobatkan sebagai DJ nomor satu dunia oleh DJ Mag’s Top 100 DJs selama tiga tahun berturut-turut (2016, 2017, dan 2018). Prestasi ini menegaskan dominasinya di industri musik elektronik. -
Duta Merek dan Buku
Garrix menjadi duta merek untuk Armani Exchange (2017-2018) dan Axe (2018-2019), bahkan meluncurkan semprotan tubuh edisi terbatas. Pada 2018, ia juga menerbitkan buku berjudul Martin Garrix Life = Crazy, yang berisi foto-foto karier dan kehidupan pribadinya.
Martin Garrix adalah contoh nyata bahwa kerja keras dan passion dapat membawa seseorang ke puncak kesuksesan di usia muda. Dengan dedikasinya terhadap musik dan filantropi, ia terus menginspirasi jutaan penggemar di seluruh dunia.