mycoachfactoryoutlet.net – Tarsius Peleng (Tarsius pelengensis) adalah primata nokturnal endemik yang hanya ditemukan di Pulau Peleng, bagian dari Kepulauan Banggai di timur Sulawesi, Indonesia. Dikenal dengan nama lokal “Lakasinding” di barat dan “Siling” di timur Pulau Peleng, spesies ini memiliki ciri khas mata besar dan kemampuan melompat yang luar biasa, menjadikannya salah satu primata paling unik di dunia.
Karakteristik dan Perilaku
Tarsius Peleng memiliki tubuh kecil dengan panjang sekitar 12,5 cm dan ekor yang dua kali lebih panjang dari tubuhnya. Berat dewasa berkisar antara 100 hingga 150 gram, dengan jantan sedikit lebih besar dari betina. Primata ini memiliki mata besar yang adaptif untuk penglihatan malam, telinga besar, dan bulu abu-abu keperakan.
Sebagai hewan nokturnal, Tarsius Peleng aktif pada malam hari untuk berburu serangga, laba-laba, dan vertebrata kecil. Mereka hidup dalam kelompok keluarga dan berkomunikasi melalui panggilan duet khas yang membantu mempertahankan wilayah mereka. Kemampuan mereka untuk memutar kepala hampir 180 derajat memungkinkan mereka mendeteksi mangsa dan predator dengan efisien.
Habitat dan Ancaman
Habitat alami Tarsius Peleng adalah hutan primer di Pulau Peleng. Namun, deforestasi ilegal dan konversi lahan telah mengurangi hutan primer di pulau ini menjadi sekitar 9% dari luas aslinya. Meskipun Tarsius Peleng dapat beradaptasi dengan hutan sekunder, degradasi habitat tetap menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka.
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), Tarsius Peleng dikategorikan sebagai spesies “Endangered” (Terancam Punah) karena populasi yang menurun dan habitat yang semakin terbatas.
Upaya Konservasi
Beberapa langkah konservasi telah dilakukan untuk melindungi Tarsius Peleng, termasuk:
-
Penelitian dan Pemantauan: Studi ekologi dan perilaku untuk memahami kebutuhan spesies ini.
-
Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat lokal tentang pentingnya konservasi Tarsius Peleng.
-
Perlindungan Habitat: Upaya untuk melestarikan dan memulihkan habitat alami mereka melalui reboisasi dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Namun, tantangan tetap ada, termasuk kurangnya data populasi yang akurat dan tekanan ekonomi yang mendorong deforestasi.